Mencari mitra atau partner usaha bukan perihal enteng karena terkecuali Anda tidak benar memilih, maka usaha Anda yang jadi taruhannya. Banyak kasus dimana usaha usaha jadi berantakan karena cek-cok antara parner bisnis, yang buntut-buntutnya bukan cuma merugikan pengusaha itu sendiri melainkan termasuk para klien.
1. Memiliki Visi dan Misi yang Sama
Pastikan bahwa Anda dan calon partner punyai kesamaan visi dan misi. Kalau visi dan misi Anda berdua tidak serupa dapat sukar rasanya mobilisasi usaha bersama-sama. Anda dan partner dapat kerap berselisih paham. Kalau terus-terusan berselisih paham, bagaimana usaha bisa jalan dan maju?.
Sebaliknya, terkecuali punyai visi dan misi yang mirip maka Anda dan partner dapat saling dukung, kompak dan bantu didalam mengembangkan bisnis, agar usaha dapat cepat maju.
2. Memiliki Kemampuan
Anda kudu jeli melacak partner yang punyai kemampuan berbisnis, agar kerja Anda dapat lebih ringan. Jangan sampai pilih partner usaha cuma karena teman dekat atau saudara yang tidak punyai skill, agar pekerjaan Anda dapat jadi berat.
Yang namanya partner usaha mestinya bisa membantu Anda, bukan malah membebani. (Baca juga: 7 Cara Menabung Untuk Pernikahan Dengan Gaji 3 Jutaan!)
3. Memahami Bisnis yang Akan Dijalankan
Penting bagi partner untuk mengerti usaha yang dapat dijalani. Jangan melacak partner cuma karena modalnya saja, karena nantinya Anda termasuk yang repot.
Bagaimana terkecuali partner Anda tidak mengerti dengan usaha tersebut?.
Satu-satunya jalan adalah mengajari sang partner dan memulai usaha dengan perlahan-lahan. Tetapi bukannya usaha erat hubungannya dengan kecepatan dan efisiensi? Jadi baiknya Anda tidak kudu menghabiskan kala dengan partner yang masih newbie.
4. Memiliki Kredibilitas Baik
Jangan terburu-buru pilih partner karena Anda sudah terlalu berambisi untuk memulai bisnis. Jangan termasuk asal comot partner yang bermodal besar namun Anda tak kenal siapa dia.
Baca Juga : Beberapa Resiko Bisnis Online Yang Wajib Diketahui Untuk Dapat Diantisipasi
Ada baiknya Anda mempelajari latar belakangnya secara teliti. Pastikan si calon itu punyai pengalaman usaha yang baik dan tidak punyai rekam jejak yang buruk, perumpamaan kerap meninggalkan partner di awalnya atau mempunyai lari uang perusahaan.
5. Ketahui Sifat dan Sikapnya
Anda termasuk kudu mencermati dan mempelajari sifat dan sikapnya didalam melaksanakan pekerjaan. Misalnya apakah dia pemarah? Atau tidak pedulian? Bagaimana caranya merampungkan masalah? Apakah dia cocok jadi teman diskusi dan tidak ngotot?